15 August 2011

Mengapa pesawat bisa terbang


Mengapa pesawat bisa terbang?
Sebelum saya menguraikan rahasia bagaimana pesawat bisa terbang, ada kalimat bagus untuk menambah semangat anda (saya harap bisa ^^).
“When everything seems to be going against you, remember that the airplane takes off against the wind, not with it !”.
Sulit sekali bagi saya mempercayai kenyataan bahwa pesawat raksasa dapat terbang. Bagaimana caranya?
He..3x Anda tidak sendirian, bahkan walaupun saya tahu sedikit soal cara kerja pesawat terbang, kekaguman saya tidak pernah surut.
Seandainya Wright bersaudara, Orville (19/08/1871 – 30/01/1912) dan Wilbur (16/04/1867 – 30/05/1912) tidak menemukan pesawat terbang seabad lampau barangkali saat ini kita butuh waktu berbulan-bulan mencapai suatu tempat di luar pulau.
Mereka memang bukan orang pertama yang membuat pesawat percobaan (eksperimental) tetapi mereka menjadi yang pertama dalam menemukan kendali pesawat yang membuat pesawat dapat terbang meski kedua sayapnya terpasang kaku tak bergerak.
Masih segar dalam ingatan saat ketika saya mendarat mulus di bandara Sultan Iskandar Muda setelah melakukan penebrangan melintas pulau Sumatera dalam sebuah Boeing 737-900ER. Setelah turun, begitu saya melihat ke atas, saya tidak habis pikir bahwa monster seberat 80Ton itu baru saja membawa saya melintasi pulau Sumatera pada ketinggian diatas 30000 kaki dari permukaan laut dengan kecepatan 829 km/jam (0,78 mach)
Sebagian besar buku panduan pelatihan pesawat terbang menyebut bahwa gaya angkat sebuah pesawat terjadi berkat prinsip Bernoulli, sesungguhnya itu bukan alasan utama sebuah pesawat terbang tetap terbang melayang di udara. Setidaknya ada 3 penjelasan yang dapat diterima munculnya gaya angkat pada sayap yaitu : Prinsip Bernoulli, Hukum III Newton tentang gerak, dan efek Coanda.
Kita akan memangil satu-persatu saksi:
Pertama, mari kita hadirkan dahulu matematikawan Swiss Daniel Bernoulli (1700 – 1782) sebagai saksi dan kita cermati penjelasan seputar teorinya, jauh sebelum manusia berhasil terbang.
Pada tahun 1738 Bernoulli menemukan bahwa sewaktu kecepatan sebuah fluida (gas atau zat cair) bertambah, tekanannya terhadap permukaan-permukaan di dekatnya berkurang.

13 April 2011

Dasar Teknologi Selular 3G (1)

DiBuat Oleh : Galang PNH

Sejarah dan Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Bergerak 3G

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini mempelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

GSM merupakan suatu standarisasi untuk komunikasi bergerak yang dikenal dengan Telekomunikasi Bergerak Generasi 2 (2G). GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat dikurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). AMPS ini merupakan sebuah standarisasi untuk komunikasi bergerak yang pertama yang sering dikenal dengan standarisasi 1G. Namun seiring dengan hadirnya 2G/ Standarisasi GSM dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa.Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Dengan adanya Booming jejaring social dan teknologi internet menyebabkan jaringan bergerak 2G tidak lagi hanya digunakan untuk komunikasi voice namun juga data. Seiring dengan waktu yang berjalan standarisasi 2G tidak lagi dirasakan cukup untuk menangani laju lalu lintas data yang bergerak dan semakin membesar volumenya. Meskipun standarisasi 2G tersebut telah di optimalkan dengan penggunaan teknologi Edge atau yang dikenal dengan standarisasi telekomunikasi bergerak 2,5G tetap saja dirasakan tidak cukup. Maka pada akhir tahun 2005 munculah standarisasi baru untuk telekomunikasi bergerak 3G.

3G adalah standarisasi baru yang diharapkan mampu untuk menangani volume lalu lintas data yang besar.Standarisasi ini merupakan pengembangan dari teknologi yang digunakan pada jaringan 2G. pada 2G teknologinya menggunakan system TDMA, namun pada 3G teknologi yang digunakan menggunakan system CDMA dan dikembangkan lagi menjadi W-CDMA. Pada awal standarisasi ini (Sering disebut Release 99) kecepatan transfer data secara teoritis mencapai 384 Kbps. Namun pada saat ini standarisasi 3G ( Release 8 ) telah memiliki kecepatan transfer data yang secara teoritis mencapai 45Mbits dengan dikenalkannya teknologi HSPA+.

11 April 2011

Mengupas Tuntas Kaspersky Anti Virus

Sebenarnya ini adalah pembahasan tentang tutorial tentang install, update dan masalah-masalah yang timbul saat Saya menginstall Kasperky pada komputer KPP.

Batasan masalah : Agar pembahasan tidak melebar, maka hanya akan di bahas Kaspersky Anti Virus saja.

A. Sejarah Singkat

Kaspersky AntiVirus adalah anti virus buatan Rusia, awalnya dikenal sebagai AntiViral Toolkit Pro. Dikembangkan oleh kaspersky lab situs resminya http://www.kaspersky.com.

B. Proses Instalasi

1. Sama seperti proses instalasi pada system operasi windows, anda perlu mengeksekusi program setup.exe, pada cd installer kaspersky.

2. Setelah itu akan tampil kotak dialog untuk mengisi 16 digit activation code (contoh : YAXU4-BWA7H-B4WSQ-9UXKR), yang ada pada cd bawaan waktu beli, di sini kita butuh koneksi internet untuk proses aktivasi online.

19 January 2011

Software Everest 5.50 Ultimate Edition Portable

Program everest ini sangat cocok untuk para teknisi komputer, berikut adalah capure dari Software Everest 5.5 Ultimate, oh ya kelebihan satu lagi untuk software yang saya upload ini tidak memerlukan instalasi dan terakhir ini free untuk pengujung blog saya :-).

selengkapnya bisa anda kunjungi situs resminya :

05 January 2011

Dekomposisi Fungsi

Outline skripsi yang saya terima, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya bahkan dengan skripsi kampus lain seperti Univ. Budi Luhur dan Univ. Mercubuana , mungkin karena alasan peningkatan Akreditasi. Berikut adalah sedikit pembahasan tentang Dekomposisi Fungsi :

Menurut Akhmad Nuryahya (2005,hal.11), Dekomposisi fungsi dimulai dengan analisis 'pekerjaan apa saja yang ingin dilakukan', diikuti tahap desain 'bagaimana pekerjaan tersebut dapat dilakukan' dimana prosesnya berorientasi pada tujuan. Perangkat yang digunakan biasanya berdasarkan pada data flow dan bahasa prosedural.

Contoh Kasus :

" E-COMMERCE SISTEM PENJUALAN TUNAI BERBASIS WEB PADA KONVEKSI SEJAHTERA MANDIRI "